Parodi Kehidupan tantangan penulis website
Menulis (bisa menulis) adalah suatu anugerah, bakat, dan berkah. Seorang penulis menjadi penulis berdasarkan suka dan keinginan, kadang bisa saja menjadi bosan.
Tapi, seorang penulis harus bangkit lagj dengan kerja keras demi menyediakan tulisan yang bermanfaat dan menghibur untuk publik.
Para penulis selalu percaya, bahwa kelak hasil tulisan bisa memberi arti untuk banyak orang. Tangan-tangan ini mengemban kepercayaan yang sangat berat, diri selalu dihantui oleh kejaran waktu (bukan phobia hanya keadaan naluri) agar segera menulis lagi.
Di zaman now ini, penulis berkembang sebagai penulis website. Kadang kita dicibir, padahal perbedaannya hanya pada pulpen dan tombol, padahal hanya menyesuaikan diri untuk mengikuti perkembangan zaman. Tapi syukurlah, sekarang menulis bisa lebih mudah.
Penulis itu selalu terjaga setiap saat, otak dituntut untuk bekerja keras. Setiap saat menelaah keadaan sekitar, untuk menemukan sesuatu yang pantas untuk dijadikan sebagai sebuah bentuk karya tulis.
Dan hal apa yang paling menakutkan? Ketika terjadi kebuntuan, suatu keadaan yang membuat bingung, sangat bingung menentukan judul tulisan, sangat gelisah apabila tidak terjadi penulisan.
Namun sejatinya, penulis adalah seseorang yang lapar. Nalurinya selalu mencari dan memburu hingga ke hal-hal yang kecil sekalipun. Dan setiap sesuatu yang ditarget agar menjadi sebuah karya tulis, harus dikuasai secara detail.
Belum lagi jika datang kegalauan akan masalah cinta, penulis seperti seseorang yang berada di dalam penjara.
Menguraikan tulisan di waktu datang perasaan kesepian juga jadi tantangan yang lumayan besar bagi seorang penulis.
Di balik itu semua, para penulis masih berharap akan datang sebuah cinta, dan bisa menikmatinya sebagai pelengkap dari kehidupan. Dengan memiliki harapan akan tercapainya kehidupan menulis yang bahagia.